Pada hakekatnya sebuah sekolah tidak mungkin dipisahkan dari perpustakaan. Karena perpustakaan seharusnya menjadi jantungnya sekolah. Apalagi sebuah perpustakaan sekolah, sudah seharusnya dapat berfungsi sebagai penyedia informasi terlengkap dan terkini dari berbagai disiplin ilmu guna menunjang proses belajar mengajar bagi siswa dan guru ( sesuai amanat UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan).
Begitu pula yang dilakukan oleh perpustakaan SMP Juara Bandung. Nunung Nurohmah, S.Pd. Wakasek Kurikulum yang juga koordinator gerakan literasi sekolah terus mengupayakan agar perpustakaan sekolah menjadi pusat kegiatan literasi intelektual murid. Berbagai program terus digulirkan, sarana dan prasarana perpustakaan. Diantaranya dengan penambahan buku melalui kegiatan wakaf buku, pemindahan perpustakaan ke ruang yang lebih nyaman, pembentukan murid sebagai petugas perpustakaan , dan macam kegiatan lainnya.
Seperti yang terlihat pada pekan ini, murid SMP Juara Bandung terlihat memanfaatkan ruang baca perpustakaan , diantaranya untuk diskusi kelompok, belajar di luar kelas, mencari bahan referensi , menjadi petugas perpustakaan, membaca saat waktu literasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kepustakaan.
Murid SMP Juara Bandung menyambut gembira dengan hal ini, seperti Syabani kelas 8 AK yang menginginkan agar koleksi buku di perpustakaan dapat terus ditambah koleksinya. Begitu juga dengan Dela kelas 7 AG, yang sering datang ke perpustakaan , namun beberapa waktu ini berkomentar sudah hampir semua koleksi dibaca, dan ingin membaca buku dengan judul baru.
(Kontributor : Ginanjar Rahayu,S.Pd)