Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Social Distancing, mengharuskan siswa belajar di rumah dan mengurangi interaksi dengan teman sebaya. Untuk usia anak yang menginjak remaja tentu saja hal ini merupakan kegiatan yang sulit dilakukan. Terbukti setelah hampir tiga pekan melaksanakan PJJ, banyak siswa yang mulai mengeluh merasa bosan. Namun beberapa siswa mampu menghilangkan kejenuhan dengan melakukan kegiatan positif di rumah.
Rizqi Syabani (Biasa dipanggil Bani) misalnya, mampu mengisi hari-harinya selama PJJ dengan mengasah minat dan bakat yang dia miliki. Setelah menyelesaikan pembelajaran secara daring dari sekolah. Bani berlatih menjahit di rumah. Awalnya Bani penasaran dengan mesin jahit yang ada di rumah, kemudian ia mulai mencoba dan bertanya-tanya cara mengoperasikannya kepada ibunya. Runingsih , ibunya Bani, mengungkapkan, “Saya sangat senang Bani mau belajar hal baru.” Dia pun mengajari Bani cara mengoperasikan mesin jahit dan membuat pola desain pakaian.
Ketika tidak digunakan Bani jadi sering menggunakan mesin jahit tersebut dengan memanfaatkan kain bekas sisa jahitan ibunya. Setelah berlatih beberapa hari , Bani mulai mahir menggunakan mesin jahit dan menghasilkan beberapa karya. Salah satunya adalah pakaian anak yang akan dia hadiahkan untuk keponakannya yang masih kecil.
Wali Kelas IX Ibnu Batutta Wahyudi mendorong agar orang tua siswa bisa memanfaatkan waktu bersama keluarga dengan membantu anak mengembangkan minat dan bakat di luar pelajaran yang sudah disiapkan sekolah.
(Kontributor: Wahyudi, S.Pd)