Di penghujung jam kerja, Jumat (11/01) semua guru berkumpul di ruang pertemuan , termasuk Kepala Sekolah. Ditambah dua guru TTQ eksternal yang juga diundang. Pertemuan ini bukanlah pertemuan biasa. Ya, pada hari itu diadakan koordinasi dan penguatan bagi guru-guru dalam rangka persiapan pembelajaran TTQ di SMP Juara Bandung di semester 2 juga persiapan untuk tahun ajaran baru mendatang.
Pertemuan di awali dengan reviu metode mengajar TTQ dengan menggunakan Takmili. Metode Takmili ini sendiri merupakan buah karya guru SMP Juara Bandung, yaitu H. Mustofa, Lc. M. Fil. I. yang juga guru PAI. Metode ini menggabungkan beberapa metode membaca alquran yang sudah ada, kemudian dimodifikasi serta dikembangkan.
Selanjutnya, bagian paling seru dan menegangkan pada pertemuan ini adalah reviu dan berlatih konsep “khoisyum”. Setelah H. Mustofa, Lc. M. Fil. I. menjelaskan dan memberi contoh, guru-guru diminta mempraktikkan melafalkan ayat yang mengandung unsur khoisyum, satu per satu. Setiap kali seorang guru melafalkan ayat yang dimaksud, H. Mustofa, Lc. M. Fil. I. pun langsung memberi penilaian benar atau salah. Dan guru-guru yang lain akan bersorak sorai jika bacaannya benar maupun salah. Sungguh sebuah tantangan.
Selain itu, H. Mustofa, Lc. M. Fil. I. yang juga koordinator TTQ SMP Juara Bandung menyampaikan tentang target hafalan murid yang terbaru, yaitu 5 juz selama tiga tahun, serta bagaimana strategi mencapainya.
Nunung Nurohmah, S. Pd. Wakasek Kurikulum juga menambahkan penjelasan strategi mencapai target yang dimaksud. Salah satunya, bahwa guru harus rajin menuliskan murid yang belum tuntas TTQ tiap harinya, serta pembiasaan bersama orangtua di rumah.
(Kontributor : Nunung Nurohmah, S. Pd.)