Jum’at (08/12), murid kelas IX kembali melaksanakan MABIT di sekolah dalam rangka persiapan Ujian Nasional. Masih ditemani oleh kedua wali kelas , MABIT kali ini menghadirkan pengalaman baru.MABIT kedua ini diisi dengan materi-materi yang memberi gambaran nyata pada murid dalam upaya mencapai mimpi. Murid dibekali motivasi untuk masuk ke dunia nyata. Dunia baru yang akan dilalui sebagai tahapan dalam mewujudkan cita-cita.
Kegiatan MABIT diawali dengan pembukaan dan pemaparan materi dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Nunung Nurohmah, S. Pd. Dalam materinya, beliau menyampaikan evaluasi hasil simulasi UNBK yang dilaksanakan awal Februari lalu. Evaluasi ini bertujuan untuk membentuk kembali penyadaran murid akan pelaksanaan ujian yang semakin dekat, serta menggiring murid untuk menambah kualitas belajarnya.
Setelah evaluasi, kegiatan dilanjutkan dengan salat magrib berjamaah dan makan bersama. Acara puncak baru dilaksanakan malam hari setelah Salat Isya. Acara puncak ini berisi pemaparan motivasi yang menghadirkan alumni-alumni inspiratif dari SMP Juara Bandung, Lita dan Iqro, alumni dari angkatan 4 serta Dina dari angkatan 6, yang berbagi pengalaman mengenai perjalanan mereka saat menempuh sekolah lanjutan.
Lita yang merupakan murid SMA swasta unggulan, bercerita mengenai perjuangannya bersekolah di tempat yang berdaya saing tinggi. “Disaat kita berleha-leha sekarang, seharusnya kita sadar bahwa teman-teman kita di luar sana sedang berjuang mati-matian untuk mewujudkan mimpi mereka. Saya tidak mau kalah “start” oleh mereka.” Kalimat penuh energi ini disambut baik oleh murid kelas IX. Berbeda dengan Lita, Iqro berbagi pengalaman tentang perjalanannya masuk dunia pesantren dan hal-hal yang memotivasi dirinya untuk menyelesaikan hafalan 30 juz. Sedangkan, Dina menceritakan pengalamannya bersaing untuk bisa masuk sekolah negeri dengan NEM yang diraihnya dari hasil kerja keras berbulan-bulan.
“Perasaan saya degdegan ketika dengar cerita dari alumni, agak takut menghadapi ujian nasional. Tapi, lega juga karena banyak dari pengalaman mereka yang menginspirasi. Alhamdulillah, saya juga banyak dapat masukan positif.” Kata Milki Salwa, salah satu murid kelas IX.
Setelah acara bersama alumni, murid kelas IX belajar bersama kelompok pemantapannya masing-masing. Acara inipun disambut dengan semangat oleh beberapa orang, bahkan ada yang merasa waktu belajar yang diberikan, masih kurang. Setelah belajar, semua murid diwajibkan tidur karena akan melaksanakan qiyamulail dini harinya.
Pukul tiga pagi, qiyamulail dilaksanakan dengan khusyu, dengan diimami Jihad dan Ali yang merupakan hafiz qur’an, secara bergantian. Pagi harinya, acara ditutup dengan senam dan refleksi bersama wali kelas.Semoga acara ini menambah keseriusan murid kelas IX dalam menyambut ujian nasional. Juga menguatkan ukhuwah antar murid maupun wali kelas.
( Kontributor : Tresna Puja Lestari, S.Pd.)