Konsep Peluang Dalam Matematika Menjadi Pencerahan Bagi Kehidupan Fachira Siswi Kelas IX

Pembelajaran Matematika pekan kelima di kelas IX pada tanggal 14 April 2020 me-review konsep peluang. Murid diminta untuk membaca dan memahami tulisan tentang konsep peluang yang diberikan guru. Kemudian diberikan waktu untuk mendiskusikan tentang tulisan yang sebelumnya sudah diberikan di grup Whatsapp.  Pembelajaran ditutup dengan pemberian kuis yang meminta murid untuk mengkisahkan konsep peluang dalam kehidupan pribadi dalam bentuk kutipan, puisi, cerita, video, atau bentuk lainnya.

Konsep peluang ini membahas tentang pengertian peluang dan rumus umum peluang, juga nilai suatu peluang. Guru mengingatkan bahwa untuk memperbesar suatu peluang, kita harus memperbanyak kejadian yang mendukung hal itu terjadi.

Kalaulah, ternyata setelah banyak kejadian yang dilakukan ternyata hasil akhirnya tidak sesuai yang diharapkan. Insyaallah tidak akan ada penyesalan. Karena takdir yang Allah berikan pada kita selalu hal baik, hal terbaik bahkan. Jangan pernah merasa paling tahu tentang apa yang baik untuk kita, karena Allah tak pernah dzolim pada hamba-Nya.

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al – Baqarah : 216)Perbanyak hal-hal baik yang kita lakukan, sertakan ikhas dan ketulusan di dalamnya, tujukan lillah untuk mendapatkan ridhoNya. Lalu, biarkan Allah mencintai kita dengan CaraNya…yang jauh lebih indah dari logika kita.“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah…” (Q.S. At- Thagobun : 16).

Berikut salah satu jawaban murid, Fachira kelas IX Ibnu Majid:

“ Bu, aku mau nambah sedikit saja tentang peluang, selain yang ada di grup UN. Aku akhirnya menyadari setelah 15 tahun lebih 1 bulan hidup di dunia. Ibaratnya Allahs udah kasih banyak sekali ruang sampel kepada kita untuk mencapai surga-Nya, dengan perantara nabi-nabi, rasul dan  paling utama Kitab Suci Alquran yang sampai saat ini masih murni masih asli dari Allah sendiri. Tapi kita manusia malah lebih banyak melakukan n(A) (red: kejadian/perbuatan maksiat) dari n(S) ( red: semua kejadian yang diinginkan oleh) setan yg ingin kita menemani dia di neraka.”

“Tambahan lagi, bahwa P(A) (red: peluang masuk syurga atau hal baik lainnya) ada di tangan Allah, manusia ga berhak bangga atas n(A) (red: kejadian/perbuatan baik) yang dilakukannya. Tetapi sangat sangat harus bersyukur karena sang pemilik P(A) meridhoi n(A) yang kita lakukan. Itu aja si bu dari aku. Kalau untk contoh kejadiannya ada banyak banget, dan mungkin salah satunya aku sendiri yg lebih milih nonton tiktok daripada murojaah, padahal sadar kalau itu salah”.

(Catatan redaktur: peluang suatu kejadian A, P(A) = banyaknya kejadian A, n(A) dibagi banyaknya semua kejadian yang mungkin, n(S) dengan kata lain semakin banyak kita melakukan perbuatan soleh dari sekian banyak perbuatan soleh yang Allah berikan, maka semakin besar peluang kita masuk syurgaNya, semakin banyak kita melakukan perbuatan yang mengarah kepada kesuksesan dari sekian banyak perbuatan yang mengarah kepada kesuksesan, maka semakin besar pula peluang kita untuk sukses)

( Kontributor : Ika Mustika, S.Pd.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *