Generasi Penjaga Shalat Shubuh Berjama’ah SMP Juara Bandung

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, ”Batas antara kita dengan orang-orang munafik adalah menghadiri shalat Isya dan Subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua shalat tersebut.”

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nabi Muhammad SAW menyampaikan yang artinya, ”Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Padahal, seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau pun harus merangkak.”

Begitu pentingnya keutamaan shalat Subuh berjemaah, SMP Juara Bandung merasa perlu untuk menumbuhkan kesadaran tersebut. Dalam salah satu program terbarunya, insyaallah dalam setiap bulannya SMP Juara Bandung akan menyelenggarakan shalat subuh berjemaah, berbarengan dengan mabit (malam bina iman dan taqwa/bermalam). Program ini diharapkan menjadi suatu pemantik tumbuhnya kesadaran dalam diri anak-anak dalam menjalankan amalan-amalan utama.

Sebagai perdananya, Jumat-Sabtu (23-24/08) telah terselenggara kegiatan mabit dan shalat Subuh berjemaah. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas IX, dan selanjutnya peserta akan bergantian tiap angkatan. Agar kegiatan ini berlimpah kebaikan dan ilmu, dalam setiap mabitnya juga diadakan kajian Al Quran, dikhususkan juz 30. Para siswa akan diberikan wawasan dan ilmu tentang ayat-ayat yang hampir sebagian besarnya sudah dihafal di dalam juz 30. Dalam kesempatan ini, alhamdulillah, Ust. Muhammad Indra Kurniawan, S.Ag. sebagai pemateri yang membedah Quran Surat Al Fajr. Para siswa, nampak khusyuk dan tertarik dengan pemaparan ustadz. Kemudian ketika sepertiga malam akhir, peserta mabit melaksanakan qiyamullail dengan imamnya adalah salah satu peserta mabit.

Bersama Pak Tarudin, S. Pd. dan Bu Ika Mustika, S. Pd. kegiatan mabit dan shubuh berjama’ah dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan yang bertempat di Masjid Birrul Walidain SMP Juara Bandung ini berakhir sekitar pukul 06.00 pagi hari Sabtu. Semoga semangat anak-anak sebagai pengamal shalat Shubuh berjama’ah di lingkungannya dapat terus berjalan.

(Kontributor : Nunung Nurohmah, S. Pd.)