Bekal Spiritual dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMP Juara Bandung

Masyarakat yang berkah adalah masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan maksiat. Sebaliknya masyarakat yang penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang rentan dan mudah rapuh, Ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang menjijikkan. Maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan darinya kebaikan, selain dari pada penyebaran bakteri penyakit itu sendiri secara melebar dan meluas.

Keberkahan suatu masyarakat itu mempunyai syarat khusus yang telah jelaskan oleh Al Quran sehingga dengan mewujudkannya akan terwujudlah masyarakat yang mendapatkan keberkahan, sebagaimana firman Allah:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ .
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (Al-A’rof: 96)

Klik DI SINI untuk melihat kegiatan LDKS 2019

Dalam rangkan mewujudkan kondisi masyarakat yg beriman dan bertaqwa itu, maka diperlukan para pemimpin atau pimpinan yang beriman dan bertaqwa pula. Dalam rangka menumbuhkan keimanan yang kokoh dan ketaqwan yang istiqomah, dalam kegiatan LDKS SMP Juara Bandung, siswa diajarkan untuk dapat melakukan muhasabah diri, merenung tentang jati diri sebagai seorang mahluk dan mendekat untuk taat di sepertiga malam terakhir melalui solat qiamulail berjamaah.

Pukul 02.30 dini hari seluruh peserta LDKS bangun untuk kegiatan perenungan tentang jadi diri, siswa di tutup matanya beberapa menit untuk dapat merenung lebih dalam tentang hakikat diri dan kehidupan yang dijalani, kemudian duduk bersama di masjid bersama Pak Ujang Permana untuk menguatkan presepsi tetang hakikat diri dan perjalanan hidup, kegiatan dianjutkan dengan qiamulail berjamaah dipimpin oleh salah seorang peserta LDKS dan kegiatan di akhiri dengan Solat Subuh berjamaah serta nasihat dari para sesepuh jamaah masjid Birul Waalidain.

Kematangan kognitif saja tidak cukup untuk dapat kokoh dalam menjalankan peran kepemimpinan, maka kecerdasan spiritual adalah hal yang seharusnya ada, kecerdasan spiritual pun akan menjadi pelengkap kekokohan seorang pemimpin dalam kepemimpinannya. Semoga Siswa SMP Juara Bandung dapat menjadi pemimpin yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

(Kontributor: Agung Nuryadi, S.Pd.)

This entry was posted in Berita and tagged .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *